Sebagai PDM implementator di Indonesia kami yakin bisa mengimplementasikan system ini dalam waktu yang leratif lebih cepat dibanding ERP atau SCM secara umum.
Cepat atau lambatnya implementasi PLM/PDM sangat terkait dengan tahapan-tahapan (fase) implementasi, yaitu:
1. Project Coordination & Scoping
Ini fase terpenting, karena disinilah target implementasi plm ditentukan, ruang lingkup, bisnis proses, apa yang akan dilakukan dan tidak dilakukan.
Kalau ini tidak jelas, maka di tengah jalan implementasi akan rentan perubahan/revisi keinginan baru dari user. Dampaknya waktu implementasi akan molor.
Dukungan manajemen untuk melakukan perubahan jelas sangat membantu lancarnya implementasi PLM/PDM.
2. Installation & Configuration
Fase ini tergantung dari keahlian/pengalaman implementator.
Selain itu, ketepatan dalam pemilihan hardware serta software pendukung PLM juga berpengaruh dalam implementasi.
3. Business Administration Setup
Fase ini tergantung dari requirement/ruang lingkup yang didefinisikan di fase scoping.
Jika tidak ada permintaan untuk customize terhadap standar bisnis proses, maka implementasi akan lebih cepat.
4. Data Loading
Fase in cukup memakan waktu juga, karena itu perlu ditentukan jumlah assembly data yang akan diupload berapa buah.
Hal ini disebabkan saat uploading data kita harus melakukan verifikasi data satu persatu, apakah datanya sudah tepat, tidak ada yang keliru ataupun data tersebut bisa dibaca dengan baik atau tidak.
5. Testing
Apabila fase 1-4 lancar, maka testing tidak akan memakan waktu lama.
6. Training
Training tidak memakan waktu lama.
7. User Acceptance Test
Apabila fase 1-6 lancar, maka user acceptance test tidak akan memakan waktu lama.
8. Deployment
Fase ini cukup memakan waktu karena terjadi perubahan bisnis proses ataupun "habit" dari personal (engineer/manager) yang terlibat.
Kepatuhan personal terhadap perubahan bisnis proses berikut kelancaran fase 1-6 akan membantu percepatan fase deployment.
9. Go Live
Fase 1-8 berjalan lancar, maka Go Live pun akan lebih singkat lagi.
Di luar hal2 teknis di atas, waktu implementasi bisa saja bertambah panjang bisa dikarenakan hal-hal sbb:
1. Keberadaan hardware yang tidak memadai. Hardware tentunya memegang peranan dalam implementasi ini, tidak tepat waktunya datangnya hardware bisa memperpanjang implementasi ini. Tentunya dibutuhkan hardware yang customized dan biasanya menuggu sampai 3 bulan dari waktu pemesanan.
Untuk itu, divisi pirchasing/IT diharapkan koordinasi dalam hal ini.
2. Keluar masuknya karyawan baru sebagai user system.
Deangan tingginya turn over perusahaan untuk user system ini, maka tentunya bisa membuat waktu training menjadi lebih lama.
Demikianlah hal-hal yang menjadi parameter cepat atau lambatnya implementasi PLM/PDM itu bisa berlangsung. Koordinasi dengan semua pihak tentunya sangat membantu untuk memastikan berjalan sesuai rencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar