Dalam implementasi PLM/PDM kami menerapkan Man Days bukan Working Days.
Apa itu Man Days?
inilah perhitungan waktu implementasi berdasarkan berapa tenaga implementator yang kami kirim ke lapangan. Jadi kalau dalam sehari diperlukan 5 orang untuk mengebut waktu implementasi, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah 5 kali atau implement cost/day x 5 orang.
Apa itu Working Days?
ini adalah perhitungan waktu implementasi berdasarkan jumlah hari yang sudah disepakati. Kalau misalnya waktu yang disepakati itu aadalah 80 hari kerja maka perusahaan harus membayar 80 x implement cost/day. Perusahaan memberikan tenggat waktu tidak boleh lebih dari 80 hari kerja. Dan kalau ternyata implementator sudah menyelesaikan tugasnya di hari ke-70 maka perusahaan wajib memberikan semua fee sampai 80 hari. Sebaliknya apabila implementator butuh lebih waktu maka perusahaan tidak akan memberikan fee tambahan.
Mana yang menguntungkan?
Kalau perusahaan anda sudah punya time line yang jelas, ya silahkan pakai Working Days saja asalkan diperhatikan negosiasinya saja, jangan terlalu mepet juga, beri tenggang waktu dalam implementasinya sehingga pada saat go live tidak akan kerepotan.
Selasa, 26 April 2011
SOLUTION PROVIDER
Skop solusi yang saya berikan kepada semua manufacture atau industri dalam hal PLM atau PDM ini adalah sbb:
1. pengadaan software atau system. biasanya software-software yang saya rekomendasikan tidak hanya 1, hal ini dimungkinkan karena current problem nya juga beberapa bahkan banyak.
2. konfigurasi dan prototyping. ini adalah fase uji coba untuk mengetahui apakah solusi yang saya berikan itu benar-benar bisa mengatasi masalah yang ada dan memberikan nilai tambah terhadap product ayang akan dihasilkan.
3. implementasi. ini termasuk training kepada user dan juga IT staf. dimulai dari pemetaan untuk membuat control access berdasarkan workflow sampai go live sistem ini dapat berjalan sesaui rencana.
4. maintenance. berbeda dengan pengadaan software cad, sistem ini membutuhkan penanganan yang terpadu dan intens. stopnya sistem ini akan mengakibatkan lumpuhnya engineering di perusahaan tsb.
Perbadaan solusi yang saya dan tim tawarkan adalah kami memberikan END TO END. kami tidak hanya memberikan software tanpa implementasi, melainkan 1 paket utuh.
Sebagai solution provider PLM/PDM di Indonesia, saya menganjurkan untuk memilih implementator lokal supaya menekan biaya.
1. pengadaan software atau system. biasanya software-software yang saya rekomendasikan tidak hanya 1, hal ini dimungkinkan karena current problem nya juga beberapa bahkan banyak.
2. konfigurasi dan prototyping. ini adalah fase uji coba untuk mengetahui apakah solusi yang saya berikan itu benar-benar bisa mengatasi masalah yang ada dan memberikan nilai tambah terhadap product ayang akan dihasilkan.
3. implementasi. ini termasuk training kepada user dan juga IT staf. dimulai dari pemetaan untuk membuat control access berdasarkan workflow sampai go live sistem ini dapat berjalan sesaui rencana.
4. maintenance. berbeda dengan pengadaan software cad, sistem ini membutuhkan penanganan yang terpadu dan intens. stopnya sistem ini akan mengakibatkan lumpuhnya engineering di perusahaan tsb.
Perbadaan solusi yang saya dan tim tawarkan adalah kami memberikan END TO END. kami tidak hanya memberikan software tanpa implementasi, melainkan 1 paket utuh.
Sebagai solution provider PLM/PDM di Indonesia, saya menganjurkan untuk memilih implementator lokal supaya menekan biaya.
Rabu, 20 April 2011
PARAMETER Cepat atau lambatnya implementasi PLM/PDM
Sebagai PDM implementator di Indonesia kami yakin bisa mengimplementasikan system ini dalam waktu yang leratif lebih cepat dibanding ERP atau SCM secara umum.
Cepat atau lambatnya implementasi PLM/PDM sangat terkait dengan tahapan-tahapan (fase) implementasi, yaitu:
1. Project Coordination & Scoping
Ini fase terpenting, karena disinilah target implementasi plm ditentukan, ruang lingkup, bisnis proses, apa yang akan dilakukan dan tidak dilakukan.
Kalau ini tidak jelas, maka di tengah jalan implementasi akan rentan perubahan/revisi keinginan baru dari user. Dampaknya waktu implementasi akan molor.
Dukungan manajemen untuk melakukan perubahan jelas sangat membantu lancarnya implementasi PLM/PDM.
2. Installation & Configuration
Fase ini tergantung dari keahlian/pengalaman implementator.
Selain itu, ketepatan dalam pemilihan hardware serta software pendukung PLM juga berpengaruh dalam implementasi.
3. Business Administration Setup
Fase ini tergantung dari requirement/ruang lingkup yang didefinisikan di fase scoping.
Jika tidak ada permintaan untuk customize terhadap standar bisnis proses, maka implementasi akan lebih cepat.
4. Data Loading
Fase in cukup memakan waktu juga, karena itu perlu ditentukan jumlah assembly data yang akan diupload berapa buah.
Hal ini disebabkan saat uploading data kita harus melakukan verifikasi data satu persatu, apakah datanya sudah tepat, tidak ada yang keliru ataupun data tersebut bisa dibaca dengan baik atau tidak.
5. Testing
Apabila fase 1-4 lancar, maka testing tidak akan memakan waktu lama.
6. Training
Training tidak memakan waktu lama.
7. User Acceptance Test
Apabila fase 1-6 lancar, maka user acceptance test tidak akan memakan waktu lama.
8. Deployment
Fase ini cukup memakan waktu karena terjadi perubahan bisnis proses ataupun "habit" dari personal (engineer/manager) yang terlibat.
Kepatuhan personal terhadap perubahan bisnis proses berikut kelancaran fase 1-6 akan membantu percepatan fase deployment.
9. Go Live
Fase 1-8 berjalan lancar, maka Go Live pun akan lebih singkat lagi.
Di luar hal2 teknis di atas, waktu implementasi bisa saja bertambah panjang bisa dikarenakan hal-hal sbb:
1. Keberadaan hardware yang tidak memadai. Hardware tentunya memegang peranan dalam implementasi ini, tidak tepat waktunya datangnya hardware bisa memperpanjang implementasi ini. Tentunya dibutuhkan hardware yang customized dan biasanya menuggu sampai 3 bulan dari waktu pemesanan.
Untuk itu, divisi pirchasing/IT diharapkan koordinasi dalam hal ini.
2. Keluar masuknya karyawan baru sebagai user system.
Deangan tingginya turn over perusahaan untuk user system ini, maka tentunya bisa membuat waktu training menjadi lebih lama.
Demikianlah hal-hal yang menjadi parameter cepat atau lambatnya implementasi PLM/PDM itu bisa berlangsung. Koordinasi dengan semua pihak tentunya sangat membantu untuk memastikan berjalan sesuai rencana.
Cepat atau lambatnya implementasi PLM/PDM sangat terkait dengan tahapan-tahapan (fase) implementasi, yaitu:
1. Project Coordination & Scoping
Ini fase terpenting, karena disinilah target implementasi plm ditentukan, ruang lingkup, bisnis proses, apa yang akan dilakukan dan tidak dilakukan.
Kalau ini tidak jelas, maka di tengah jalan implementasi akan rentan perubahan/revisi keinginan baru dari user. Dampaknya waktu implementasi akan molor.
Dukungan manajemen untuk melakukan perubahan jelas sangat membantu lancarnya implementasi PLM/PDM.
2. Installation & Configuration
Fase ini tergantung dari keahlian/pengalaman implementator.
Selain itu, ketepatan dalam pemilihan hardware serta software pendukung PLM juga berpengaruh dalam implementasi.
3. Business Administration Setup
Fase ini tergantung dari requirement/ruang lingkup yang didefinisikan di fase scoping.
Jika tidak ada permintaan untuk customize terhadap standar bisnis proses, maka implementasi akan lebih cepat.
4. Data Loading
Fase in cukup memakan waktu juga, karena itu perlu ditentukan jumlah assembly data yang akan diupload berapa buah.
Hal ini disebabkan saat uploading data kita harus melakukan verifikasi data satu persatu, apakah datanya sudah tepat, tidak ada yang keliru ataupun data tersebut bisa dibaca dengan baik atau tidak.
5. Testing
Apabila fase 1-4 lancar, maka testing tidak akan memakan waktu lama.
6. Training
Training tidak memakan waktu lama.
7. User Acceptance Test
Apabila fase 1-6 lancar, maka user acceptance test tidak akan memakan waktu lama.
8. Deployment
Fase ini cukup memakan waktu karena terjadi perubahan bisnis proses ataupun "habit" dari personal (engineer/manager) yang terlibat.
Kepatuhan personal terhadap perubahan bisnis proses berikut kelancaran fase 1-6 akan membantu percepatan fase deployment.
9. Go Live
Fase 1-8 berjalan lancar, maka Go Live pun akan lebih singkat lagi.
Di luar hal2 teknis di atas, waktu implementasi bisa saja bertambah panjang bisa dikarenakan hal-hal sbb:
1. Keberadaan hardware yang tidak memadai. Hardware tentunya memegang peranan dalam implementasi ini, tidak tepat waktunya datangnya hardware bisa memperpanjang implementasi ini. Tentunya dibutuhkan hardware yang customized dan biasanya menuggu sampai 3 bulan dari waktu pemesanan.
Untuk itu, divisi pirchasing/IT diharapkan koordinasi dalam hal ini.
2. Keluar masuknya karyawan baru sebagai user system.
Deangan tingginya turn over perusahaan untuk user system ini, maka tentunya bisa membuat waktu training menjadi lebih lama.
Demikianlah hal-hal yang menjadi parameter cepat atau lambatnya implementasi PLM/PDM itu bisa berlangsung. Koordinasi dengan semua pihak tentunya sangat membantu untuk memastikan berjalan sesuai rencana.
PDM sbg alat control RUAR BIASA!!!
Apa yang dikontrol oleh PDM (Product Data Management)?
Jawab: Data, ya data engineering.
Kompetisi di dalam market membuat manufacture harus bisa menciptakan Champion Product, product yang menang di pasar dengan kompetisi yang suer ketat. Nah, bagaimana menciptakannya? Hal ini memerlukan inovasi yang terus-menerus, qualitas product yang ditingkatkan, penggunaan design yang beruang untuk memotong waktu design dan tentu saja biaya produksi yang bisa ditekan.
PDM menjawab kebutuhan perusahaan untuk menghindari hal-hal ini:
a. Data penting hilang?
b. COST KELUAR akibat data yg diproduksi salah?
c. Lama mencari data lama lalu memutuskan buat data dari awal?
c. Sulit MEMANTAU kemajuan project-project bersamaan apalagi menggunakan software CAD berbeda?
d. Sulit membedakan mana data final dan yang masih revisi?
e. Banyak kerugian akibat SALAH MENGGUNAKAN DATA?
f. Tidak ada system untuk MENGATUR LALU LINTAS pertukaran data antara divisi atau ke vendor?
Bagaimana PDM ini bisa menjawab masalah atau tantangan di atas?
1. PDM itu simple
Simple karena PDM itu bekerja di jaringan atau web based.
Simple karena dg PDM ada visualisasi data product dalam pengendaliannya.
wouw semua bisa dilihat dari 1 monitor saja! walau pun banyak software CAD namun dengan PDM semua tampilan data product bisa dilihat. ini sungguh mengagumkan.
PDM simple juga karena sangat mudah menggunakannya. User PDM bukanlah orang yang harus mengenyam sekolah tinggi terlebih dahulu.
2. PDM itu powerful
PDM itu memiliki akses kontrol yang disetting sesuai kebutuhan. Ini mengamankan data dari tangan-tangan yang mau memindahkannya dengan tujuan yang salah.
Ini mengamankan data dari duplikasi yang sering terjadi dan sia-sia, ini juga menghindari 2 orang mengerjakan pekerjaan yang sama.
PDM juga memiliki kemampuan besar dalam hal CHANGE MANAGEMENT. ini biasanya digunakan apabila ada keslaahan dalam perencaaan dan perbaikan di waktu tersisa sebelum product launcing. Kemampuan ini disertai dengan adanya Laporan Permasalahan, Permintaan Perubahan, dan Notifikasi Perubahan.
PDM itu memiliki CONFIGURATION MANAGEMENT yang sangat memadai. PDM bisa mengatur part number, revision number, dan status pengerjaan data. PDM dalam hal ini juga mempermudah user untuk menggunakan data yang lama dengan cepat.
3. PDM itu connected.
PDM mengkoneksi ERP dan SCM system
PDM mengkoneksi berbegai divisi dalam kebutuhan/tugas yang berbeda-beda
PDM mengkoneksi internal dan pihak eksternal yang berkaitan dengan data engieering misalnya vendor untuk pembuatan part, vendor design dan customer.
Jawab: Data, ya data engineering.
Kompetisi di dalam market membuat manufacture harus bisa menciptakan Champion Product, product yang menang di pasar dengan kompetisi yang suer ketat. Nah, bagaimana menciptakannya? Hal ini memerlukan inovasi yang terus-menerus, qualitas product yang ditingkatkan, penggunaan design yang beruang untuk memotong waktu design dan tentu saja biaya produksi yang bisa ditekan.
PDM menjawab kebutuhan perusahaan untuk menghindari hal-hal ini:
a. Data penting hilang?
b. COST KELUAR akibat data yg diproduksi salah?
c. Lama mencari data lama lalu memutuskan buat data dari awal?
c. Sulit MEMANTAU kemajuan project-project bersamaan apalagi menggunakan software CAD berbeda?
d. Sulit membedakan mana data final dan yang masih revisi?
e. Banyak kerugian akibat SALAH MENGGUNAKAN DATA?
f. Tidak ada system untuk MENGATUR LALU LINTAS pertukaran data antara divisi atau ke vendor?
Bagaimana PDM ini bisa menjawab masalah atau tantangan di atas?
1. PDM itu simple
Simple karena PDM itu bekerja di jaringan atau web based.
Simple karena dg PDM ada visualisasi data product dalam pengendaliannya.
wouw semua bisa dilihat dari 1 monitor saja! walau pun banyak software CAD namun dengan PDM semua tampilan data product bisa dilihat. ini sungguh mengagumkan.
PDM simple juga karena sangat mudah menggunakannya. User PDM bukanlah orang yang harus mengenyam sekolah tinggi terlebih dahulu.
2. PDM itu powerful
PDM itu memiliki akses kontrol yang disetting sesuai kebutuhan. Ini mengamankan data dari tangan-tangan yang mau memindahkannya dengan tujuan yang salah.
Ini mengamankan data dari duplikasi yang sering terjadi dan sia-sia, ini juga menghindari 2 orang mengerjakan pekerjaan yang sama.
PDM juga memiliki kemampuan besar dalam hal CHANGE MANAGEMENT. ini biasanya digunakan apabila ada keslaahan dalam perencaaan dan perbaikan di waktu tersisa sebelum product launcing. Kemampuan ini disertai dengan adanya Laporan Permasalahan, Permintaan Perubahan, dan Notifikasi Perubahan.
PDM itu memiliki CONFIGURATION MANAGEMENT yang sangat memadai. PDM bisa mengatur part number, revision number, dan status pengerjaan data. PDM dalam hal ini juga mempermudah user untuk menggunakan data yang lama dengan cepat.
3. PDM itu connected.
PDM mengkoneksi ERP dan SCM system
PDM mengkoneksi berbegai divisi dalam kebutuhan/tugas yang berbeda-beda
PDM mengkoneksi internal dan pihak eksternal yang berkaitan dengan data engieering misalnya vendor untuk pembuatan part, vendor design dan customer.
Apa perbadaan PLM dan PDM?
Engineer sendiri sering salah dalam mebedakan PLM dan PDM, jadi apa sebenarnya mereka itu?
Mana yang lebih besar dari keduanya?
PLM singkatan dari Product Lifecycle Management, system ini jauh lebih besar dari PDM. PDM adalah bagian dari PLM.
PDM singkatan dari Product Data Management, system ini digunakan untuk kontrolling semua data engineering baik itu CAD file maupun Non-CAD file.
Gambar di bawah ini menjelaskan batasan PDM di dalam PLM.
Ada juga yang berpikir bahwa PLM adalah ERP masa depan, ya bisa saja. Namun disini saya membatasi PLM itu di bagian ENGINEERING, RnD, New Product Developmnet, QC, dan Produksi saja. Sedangkan divisil lain biasanya sudah ditangani oleh ERP dan atau SCM system.
Mana yang lebih besar dari keduanya?
PLM singkatan dari Product Lifecycle Management, system ini jauh lebih besar dari PDM. PDM adalah bagian dari PLM.
PDM singkatan dari Product Data Management, system ini digunakan untuk kontrolling semua data engineering baik itu CAD file maupun Non-CAD file.
Gambar di bawah ini menjelaskan batasan PDM di dalam PLM.
Ada juga yang berpikir bahwa PLM adalah ERP masa depan, ya bisa saja. Namun disini saya membatasi PLM itu di bagian ENGINEERING, RnD, New Product Developmnet, QC, dan Produksi saja. Sedangkan divisil lain biasanya sudah ditangani oleh ERP dan atau SCM system.
Selasa, 19 April 2011
PLM untuk membuat TECHNICAL ILLUSTRATION
perhatikan perbadaan mencolok antara Engineering Data dan TECHNICAL ILLUSTRATION pada contoh berikut ini:
Wouw, dengan implementasi PLM juga bisa mendapatkan benefit tambahan ini, yaitu pembuatan TECHNICAL ILLUSTRATION.
Data Engineering/Engineering Drawing itu hanya bisa dibaca oleh orang yang mengerti design, bukan orang awam, bukan orang biasa.
Sedangkan Technical Illustration/Publications ini digunakan untuk orang awam.
Wouw, dengan implementasi PLM juga bisa mendapatkan benefit tambahan ini, yaitu pembuatan TECHNICAL ILLUSTRATION.
Data Engineering/Engineering Drawing itu hanya bisa dibaca oleh orang yang mengerti design, bukan orang awam, bukan orang biasa.
Sedangkan Technical Illustration/Publications ini digunakan untuk orang awam.
TECHNICAL
PUBLICATION
Manuals
User guides
Maintenance guides
Repair manuals
Training manuals
Spare Parts Catalogs
sebagai contoh pembuatan User guides, biasanya engineering menyiapkan gambar-gambar khusus untuk dikirim ke divisi marketing. setelah di-approve lalu dicetak dan dijadikan 1 paket dengan productnya. Jadi dengan banyaknya variasi, ada banyak juga User guides -nya. Nah, ada banyak perusahaan yang tidak mensupport setiap product dengan masing-masing Usr gudies nya karena pembuatan nya lama sekali.
Sebagai solusi, kami berikan module tambahan ini, supaya suatu perusahaan bisa dengan mudah menyiapkan Technical Publication yang diperlukan. Hal ini juga bisa dilakukan secara bersamaan atau concurrent tidak perlu tunggu engineering selesai.
Maksudnya adalah yang penting data final sudah tersedia dari engineering, gambar publikasinya bisa dibuat. Biasanya yang terjadi di perusahaan adalah divisi marketing menunggu dibuatkan User Guides dalam waktu lama karena engineering fokus ke pembuatan data baru lagi.
Pemangkasan waktu bisa terjadi karena PLM/PDM kami menyajikan kemudahan ini. Kami juga bisa menyiapkan training menggunakan module ini dalam waktu yang singkat.
Simpang siur ENGINEERING DATA
Perhatikan bagaimana hubungan divisi engineering dengan divisi-divisi lainnya berkaitan dengan pengiriman data:
Divisi Engineer seperti ada di tengah-tengah badai, ini tidak berlebihan, salah kirim data bisa mengakibatkan kekacauan. Apakah pernah di manufacture anda terjadi engineer salah kirim data ke bagian produksi, setelah diproduksi ternyata produk yang terjadi tidak seperti yang diharapkan, hal ini karena di divisi engineering membuat banyak revisi data dan bukan data yang terakhir yang dikirim, melainkan yang masih revisi.
Saya pernah presentasi di suatu perusahaan yang mengalami kesalahan produksi akibat kesalahan divisi engineering ini salah mengirim data. Data ini di kirim dari Bekasi ke Jepang dan diproduksilah di sana, akibatnya tidak terbayangkan, 1 project ini GAGAL! percuma! sia-sia! dan cost yang terbuang mencapai Rp 800,000,000 saat itu.
Direksi yang naik pitam akhirnya menyadari pentingnya PLM/PDM untuk mengelola data-data engineer. Saya beritahu mereka kalau kesalahan ini bisa terjadi lagi di waktu yang akan datang tanpa adalah PLM/PDM. "Anggap saja ini adalah TRAINING MAHAL untuk karyawan anda pak", saya katakan.
Data-data engineering itu bukan hanya berupa data dari software CAD saja, biar saya coba rinci 1 per 1 disini:
1. dari CAD software tergantung dari jenis software mana saja yang dipakai, seperti: Pro ENGINEER, CATIA, UG, SOLIDWORK, INVENTOR.
2. dari CAM software seperti SOLID CAM, MASTER CAM, CIMATRON, DELCAM.
3. dari CAE software (software analisa) seperti ProCAST untuk analisa casting, MoldFlow dan MOLDEX untuk analisa aliran plastic, PAM STAM untuk analisa stamping, atau software analisa tingkat tinggi ALTAIR HYPERWORKS yang bisa menganalisa suara.
4. dari Electrical Desing software seperti: Cadence, Mentor Graphics, Zuken, RSDesigner, etc.
5. dari Microsoft File: Word dan Excel.
etc.
Dengan adanya beragama software yang digunakan di engineering dan banyaknya revisi per gambar per project bagaimana mungkin mengelola tanpa PLM? bagaimana mungkin mengindari masalah seperti banyak duplikasi data dan kesulitan mencari data tanpa PLM? Meiliki server dan tenaga IT yang kompeten saja tidaklah cukup.
Divisi Engineer seperti ada di tengah-tengah badai, ini tidak berlebihan, salah kirim data bisa mengakibatkan kekacauan. Apakah pernah di manufacture anda terjadi engineer salah kirim data ke bagian produksi, setelah diproduksi ternyata produk yang terjadi tidak seperti yang diharapkan, hal ini karena di divisi engineering membuat banyak revisi data dan bukan data yang terakhir yang dikirim, melainkan yang masih revisi.
Saya pernah presentasi di suatu perusahaan yang mengalami kesalahan produksi akibat kesalahan divisi engineering ini salah mengirim data. Data ini di kirim dari Bekasi ke Jepang dan diproduksilah di sana, akibatnya tidak terbayangkan, 1 project ini GAGAL! percuma! sia-sia! dan cost yang terbuang mencapai Rp 800,000,000 saat itu.
Direksi yang naik pitam akhirnya menyadari pentingnya PLM/PDM untuk mengelola data-data engineer. Saya beritahu mereka kalau kesalahan ini bisa terjadi lagi di waktu yang akan datang tanpa adalah PLM/PDM. "Anggap saja ini adalah TRAINING MAHAL untuk karyawan anda pak", saya katakan.
Data-data engineering itu bukan hanya berupa data dari software CAD saja, biar saya coba rinci 1 per 1 disini:
1. dari CAD software tergantung dari jenis software mana saja yang dipakai, seperti: Pro ENGINEER, CATIA, UG, SOLIDWORK, INVENTOR.
2. dari CAM software seperti SOLID CAM, MASTER CAM, CIMATRON, DELCAM.
3. dari CAE software (software analisa) seperti ProCAST untuk analisa casting, MoldFlow dan MOLDEX untuk analisa aliran plastic, PAM STAM untuk analisa stamping, atau software analisa tingkat tinggi ALTAIR HYPERWORKS yang bisa menganalisa suara.
4. dari Electrical Desing software seperti: Cadence, Mentor Graphics, Zuken, RSDesigner, etc.
5. dari Microsoft File: Word dan Excel.
etc.
Dengan adanya beragama software yang digunakan di engineering dan banyaknya revisi per gambar per project bagaimana mungkin mengelola tanpa PLM? bagaimana mungkin mengindari masalah seperti banyak duplikasi data dan kesulitan mencari data tanpa PLM? Meiliki server dan tenaga IT yang kompeten saja tidaklah cukup.
Apa hubungan antara PLM/PDM dengan SCM system?
seperti terlihat pada gambar ini:
Ada ketersinggungan antara PLM/PDM dengan SCM system yg erat. Apakah PLM ini bisa menggantikan eran SCM? tidak, tidak bisa. PLM dan SCM berdiri mandiri untuk menopang kegiatan di manufature.
PLM/PDM sebenarnya fokus ke dalam bagaimana industri/manufacture itu mengelola data engineering dari customer/vendor, it's about controlling!. Data engineering yang banyak hingga ribuan dan simpang siur ke berbagai divisi bahkan sampai ke vendor dan customer itu harus dikelola dengan baik untuk menghindari hal-hal yang bisa merugikan perusahaan itu sendiri.
Sedangkan SCM system, ini digunakan juga untuk mengkontrol pergerakkan pasokan material mentah dari vendor-vendor ke gudang, lalu setelah diproduksi, product jadi tersebut dikontrol lagi untuk menuju sasaran seperti langsung ke gudang customer atau ke distribution center customer atau ke bea cukai untuk dieksport.
Kedua system ini sangat berguna buat perusahaan. Walaupun demikian banyak perusahaan yang masih memandang sebelah mata SCM system ini karena ERP bisa melakukannya. Saya sarankan untuk perusahaan yang ingin productnya cepat ke sasaran, aman, mudah dikendalikan pasokannya dan mengetahui informasi ke depan tentang pihak-pihak terkait (spt 3rd part logistic) untuk mengimplementasikan SCM system ini juga.
Ada ketersinggungan antara PLM/PDM dengan SCM system yg erat. Apakah PLM ini bisa menggantikan eran SCM? tidak, tidak bisa. PLM dan SCM berdiri mandiri untuk menopang kegiatan di manufature.
PLM/PDM sebenarnya fokus ke dalam bagaimana industri/manufacture itu mengelola data engineering dari customer/vendor, it's about controlling!. Data engineering yang banyak hingga ribuan dan simpang siur ke berbagai divisi bahkan sampai ke vendor dan customer itu harus dikelola dengan baik untuk menghindari hal-hal yang bisa merugikan perusahaan itu sendiri.
Sedangkan SCM system, ini digunakan juga untuk mengkontrol pergerakkan pasokan material mentah dari vendor-vendor ke gudang, lalu setelah diproduksi, product jadi tersebut dikontrol lagi untuk menuju sasaran seperti langsung ke gudang customer atau ke distribution center customer atau ke bea cukai untuk dieksport.
Kedua system ini sangat berguna buat perusahaan. Walaupun demikian banyak perusahaan yang masih memandang sebelah mata SCM system ini karena ERP bisa melakukannya. Saya sarankan untuk perusahaan yang ingin productnya cepat ke sasaran, aman, mudah dikendalikan pasokannya dan mengetahui informasi ke depan tentang pihak-pihak terkait (spt 3rd part logistic) untuk mengimplementasikan SCM system ini juga.
Apa hubungan antara PDM dan ERP?
Apakah hubungan antara PDM dan ERP?
ini adalah gambar yg saya buat untuk mengetahui posisi PLM/PDM di dalam suatu manufacturing.
Malah dari gambar di atas bisa diketahui bahwa PLM/PDM bukan hanya bersinggungan dengan ERP tapi juga dengan Supply Chain Management System.
Divisi-divisi yang terkait dalam PLM dan ERP adalah sbb:
1. Div. IT sebagai tempat server disimpan dan di maintain,
2. Div Purchasing sebagai tempatnya BOM (Bill of Material) itu mengalir dari Customer ke Marketing ke Purchasing ke Engineering untuk di validasi, lalu kembali ke Purchasing untuk pemesanan material ke vendor.
3. Div. Produksi dan Div. QC yg berlangsung proses produksi dari data-data yg di-create engineer bisa dipantau dari ERP, kapan dimulai sampai kapan rencananya selesai product dan siap di kirim ke customer.
Keberadaan PLM/PDM di manufaturing sebenarnya juga untuk tercapainya CHAMPION PRODUCT.
Semua system di manufactur harus mengacu kepada Champion Product ini. ERP dalam hal ini kurang memadai, kurang menjawab masalah-masalah yang ada di divisi engineer/RnD/NPD dll, disinilah PLM/PDM come to the picture, disinilah PLM ini dibutuhkan, sangat!
ini adalah gambar yg saya buat untuk mengetahui posisi PLM/PDM di dalam suatu manufacturing.
Malah dari gambar di atas bisa diketahui bahwa PLM/PDM bukan hanya bersinggungan dengan ERP tapi juga dengan Supply Chain Management System.
Divisi-divisi yang terkait dalam PLM dan ERP adalah sbb:
1. Div. IT sebagai tempat server disimpan dan di maintain,
2. Div Purchasing sebagai tempatnya BOM (Bill of Material) itu mengalir dari Customer ke Marketing ke Purchasing ke Engineering untuk di validasi, lalu kembali ke Purchasing untuk pemesanan material ke vendor.
3. Div. Produksi dan Div. QC yg berlangsung proses produksi dari data-data yg di-create engineer bisa dipantau dari ERP, kapan dimulai sampai kapan rencananya selesai product dan siap di kirim ke customer.
Keberadaan PLM/PDM di manufaturing sebenarnya juga untuk tercapainya CHAMPION PRODUCT.
Semua system di manufactur harus mengacu kepada Champion Product ini. ERP dalam hal ini kurang memadai, kurang menjawab masalah-masalah yang ada di divisi engineer/RnD/NPD dll, disinilah PLM/PDM come to the picture, disinilah PLM ini dibutuhkan, sangat!
Selasa, 05 April 2011
SPEK HARDWARE untuk support
Silahkan perhatikan spek hardware yg bisa mengakomodasi PLM/PDM yang akan diimplementasikan.
PASTIKAN jangan salah pilih yah!
PASTIKAN jangan salah pilih yah!
Langganan:
Postingan (Atom)